15 November 2011

Terlahir kembali dan diperbarui




Terkagum, Terpesona.. 
Akan kebesaran karyaNya
Akan kemurniaan cintaNya
Sungguh tiada tandingannya kasihMu 
Ku hormat akan Engkau 
Sang Pemberi Hidup



Tepat hari ini..
Gereja Kristen Pasundan memasuki usia yang ke 77
Membawa diri untuk lebih lagi merasakan kehadiranNya yang nyata
Mengingat akan senantiasa untuk bersyukur atas nikmat Tuhan
Segala perayaan, pujian dan penyembahan hanya untuk kemuliaan namaMu
Sebab hanya Engkaulah yang memampukan GKP bertahan sejauh ini

Bukan..
Bukan hanya bertahan namun Tuhan ijinkan GKP bertumbuh
Tuhan telah memilih jemaatNya untuk bersatu
Tuhan telah memimpin gerejaNya untuk bersekutu
Tuhan telah menunjukan dan akan menunjukkan jalan menuju kekekalan

Percaya..
Tuhan memberkati mereka yang menanam benih
Tuhan memberikan segala yang dibutuhkan
Tuhan berkarya atas setiap umatNya

Mari..
Bangun gereja ini, bangun mezbah DoaNya
Mendirikan pelataran untuk memuji dan menyembah Tuhan

Agar..
Menjadi contoh terang dalam hidup ini
Memiliki hati yang murah hati dan berbelas kasihan
Melakukan apa yang benar seturut kehendakNya

Berharap..
Menemukan kedamaian dalam cahaya terangNya
Menemukan sukacita dan kasih karunia yang melimpah

Terima kasih, Tuhan..
Untuk apa yang telah dilakukan
Untuk apa yang sudah terjadi 
Untuk segala hal yang Engkau beri

Peringatan ini, HUT GKP, mengangkat suara hati 
Untuk..
Mengulangi lagi terima kasih atas berkat-berkat yang diterima
Mengingat kembali kemenangan dan kegagalan pada tahun lalu
Tabah dan konstan guna beralih ke tahun depan
Didukung oleh CintaNya yang memancar
Terlahir kembali dan diperbarui menjadi Gereja bagi sesama

Dirgahayu Gereja Kristen Pasundan
14 November 2011


~Sepriyani~

9 November 2011

One Day Trip

Semua orang tahu bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan menakjubkan. Kepulauan Seribu merupakan kepulauan yang terdiri dari beberapa pulau yang menawarkan keindahan dengan cirinya masing-masing. Memang sih saya sendiri baru ke pulau Pari saja, setidaknya sudah pernah kali ya menginjakkan kaki di kepulauan Seribu ;)

Ketika tawaran itu datang, saya langsung mengiyakan untuk turut serta ke pulau Harapan, salah satu pulau di kepulauan Seribu. Bersyukurnya saya lagi off kerja dari bisa ikut, maklum itu hari Senin.. kami, berlima (Karna, Tina, Jazzy, Jeremy, dan tentunya saya, Sepri) berangkat dari Bandung sekitar jam 3 subuh, namun baru benar-benar berangkat sich sekitar jam 5 karena ban mobil yang kami kendarai mengalami kebocoran, subuh-subuh gitu susah nyari tambal ban, yang ada malah ngantri, ya begitulah jadinya kami kesiangan. Tiba di Ancol sekitar jam setengah 8, dan kami harus kecewa karena  ketinggalan kapal Kerapu. Runding berunding, akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan speedboat, yang harga pasti mahal donk hehehe..  

Brangkat!!.. kapal speedboat pun melaju cepat meninggalkan Marina Ancol menuju pulau-pulau. Kami berangkat  sekitar jam 09-an. Speedboat  yang kami pakai ternyata didalamnya terdapat fasilitas TV, AC, dan minuman, sungguh nyaman tentunya J pengalaman baru tuch.. apalagi kami tidak berdesak-desakan seperti dulu (pengalaman naik Dolphin dari Muara Angke, berjubel). Di perjalanan menuju pulau Harapan speedboat  berhenti sejenak di pulau Pramuka, karena ada penumpang lain yang turun disana. Setelah menempuh dua jam perjalanan, kami pun tiba di pulau Harapan. Horeeeeeee…


Berada persis di seberang pulau Kelapa menjadikan pulau Harapan juga tak mau ketinggalan dengan pulau-pulau di kawasan pulau Seribu Selatan. Pulau Harapan ini memang sudah dipenuhi oleh penduduk namun pulau ini banyak dikeliling pulau-pulau kecil lengkap dengan pasir putihnya yang juga menarik untuk dikunjungi. Salah satunya pulau Opak. Pokonya mah ga rugi dech datang ke pulau ini ;) Untuk menuju ke pulau Opak, kami harus menggunakan kapal kecil, seruuu lho :D 



Terpaan angin menghempas ketika perahu ini mengarungi desiran ombak dan kami bisa melihat keindahan warna hijau tosca dengan beragam biota laut yang dapat dinikmati dengan indra penglihatan.
 
 Begitu takjub dan kagum melihat pulau Opak itu.. walau kecil namun memberikan kesejukan baik bagi hati maupun mata.. Sungguh luar biasa Tuhan itu, Dia menciptakan ini agar manusia bisa menikmati alam yang begitu indah.. Termotivasi nich, agak kita memelihara dan menjaga alam ini, Tuhan sudah sedemikian baik menciptakan bumi, masa kita, yang sama-sama ciptaan Tuhan dengan seenaknya saja merusak alam ini.. yuks teman's kita jaga alam ini ;)



oia, sayang kalau melewatkan momen ini dengan begitu saja.. Kami tidak lepas dengan aksi seolah-olah foto model :D ..senangnya bisa menikmati keindahan alam ini dengan berfoto-foto ria.
:-bd
Setelah puas bermain di pulau Opak, kami pun bergegas menuju pulau Pramuka.. Pelan namun pasti, kapal yang kami pakai menghantarkan ketepian dermaga pulau Pramuka, kehangatan terasa diantara bias-bias matahari siang itu. Tak henti-hentinya kami bersyukur karena sejauh mata memandang disuguhkan warna kehijauan dari alam ini. ^^

Kata mbah Google, Pulau Pramuka adalah salah satu gugusan Kepulauan Seribu yang merupakan pusat pemerintahan kabupaten administrasi Kepulauan Seribu. Sebagai pusat pemerintahan Kepulauan Seribu, pulau Pramuka memiliki fasilitas-fasilitas yang diperlukan warga atau wisatawan mulai dari tempat penginapan (homestay), rumah makan, rumah sakit, masjid, lapangan olahraga, sekolah, dll..

Satu menarik dari pulau Pramuka adalah kami  bisa nemuin penangkaran Penyu Sisik (eretmochelys imbricate) yang di kepalai oleh bapak Salim. Menurut beliau, penangkaran penyu ini dirintis sejak tahun 1984. Tempat penangkaran ini sebenarnya tidak terlalu luas, namun senang masih ada yang mau peduli terhadap penyu-penyu itu, sehingga mereka bisa terawatt, bisa juga sebagai pelestarian penyu di kepulauan Seribu ini.


Yang paling menyenangkan ketika kami diperbolehkan menyentuh langsung penyu-penyu ini untuk mendapatkan wawasan mengenai penyu ini. berdasarkan informasi yang kamit terima, apabila penyu-penyu ini sudah cukup umurnya, maka mereka akan dilepaskan di tepi pantai.  tuch kan seru abiiiiz,, yuks datang kemari :D

 
Sudah puas menikmati pulau Pramuka dengan keunikkannya.. Kami pun berencana menuju Pulau Keramba Bandeng, mumpung masih ada waktu sebelum dijemput oleh speedboat.. Menurut informasi yang kami terima, di pulau tersebut ada penangkaran ikan hiu loh.. yuks kita cek and ricek, hehehe...


Dengan mengeluarkan uang Rp. 3000,- (termasuk murah kan :D) kami pun tiba di pulau Keramba Bandeng, atau lebih dikenal sebagai Nusa Keramba.  Disini kami dapat melihat ikan-ikan dalam keramba jaring apung di tengah laut, namun kami tidak melihat penangkaran ikan hiu tuch.. Nah, di Nusa Keramba ini terdapat tempat makan, Nusa Resto yang menyajikan berbagai makanan.. Walau kami tidak sempat masuk ke resto, karna takut harganya mahal-mahal, hehehe.. kami tetap nognrok disana sambil menunggu waktu.. 

Eh, ternyata sudah waktunya kembali ke pulau Pramuka, sehubung kami akan dijemput disana oleh speetboat. Alangkah gelisahnya kami ketika kami menyadari betapa sulitnya menunggu kapal kecil yang mau membawa kami kembali ke pulau Pramuka, kami takut ditinggal oleh Speetboat padahal itu satu-satunya kendaraan kami yang hendak membawa kami kembali ke Marina Ancol. Beruntung ada teman yang berinisiatif agar kami menghubungi pihak speetboat. supaya penjemputan kami diarahkan ke Nusa Keramba.. Puji Tuhan mereka bisa dihubungi dan mau menjemput kami di Nusa keramba. ^_^ God is good


Segala sesuatu memang sudah Tuhan rancangkan yang terbaik bagi kami :) Sambil menunggu jemputan, kami pun kembali bercanda tawa melepas kekalutan, dan yang tidak pernah ketinggalan, kami pun mulai memasang gaya, kegiatan foto-foto dimulai, ckckckck...

Perjalanan ke kepulauan Seribu yang tadinya hanya sekedar anggan, kini telah menjadi kenyataan, walau belum semua pulau terjelajahi.. Tak henti-hentinya kami, saya pribadi mengucap syukur pada Tuhan, karna Dia yang telah memenuhi harapan dan impian ini.. Pengalaman yang seru dan yak terlupakan..
 <3<3 Terima kasih Tina, Jazzy, Karna, Jeremy :*
www.nawangkirana.com

One day trip.. November 22, 2011

1 November 2011

Anak Kecil Penjaja Kue



Seorang pemuda yang sedang lapar pergi menuju restoran jalanan dan ia pun menyantap makanan yang telah dipesan. Saat pemuda itu makan datanglah seorang anak kecil laki-laki menjajakan kue kepada pemuda tersebut, "Pak mau beli kue, Pak?" Dengan ramah pemuda yang sedang makan menjawab "Tidak, saya sedang makan".

Anak kecil tersebut tidaklah berputus asa dengan tawaran pertama. Ia tawarkan lagi kue setelah pemuda itu selesai makan, pemuda tersebut menjawab "Tidak dek saya sudah kenyang". Setelah pemuda itu membayar ke kasir dan beranjak pergi dari warung kaki lima, anak kecil penjaja kue tidak menyerah dengan usahanya yang sudah hampir seharian menjajakan kue buatan bunda. Mungkin anak kecil ini berpikir "Saya coba lagi tawarkan kue ini kepada bapak itu, siapa tahu kue ini dijadikan oleh-oleh buat orang dirumah". Ini adalah sebuah usaha yang gigih membantu ibunda untuk menyambung kehidupan yang serba pas-pasan ini. Saat pemuda tadi beranjak pergi dari warung tersebut anak kecil penjaja kue menawarkan ketiga kali kue dagangan. "Pak mau beli kue saya?", pemuda yang ditawarkan jadi risih juga untuk menolak yang ketiga kalinya, kemudian ia keluarkan uang Rp 1.500,- dari dompet dan ia berikan sebagai sedekah saja.

"Dik ini uang saya kasih, kuenya nggak usah saya ambil, anggap saja ini sedekahan dari saya buat adik". Lalu uang yang diberikan pemuda itu ia ambil dan diberikan kepada pengemis yang sedang  meminta - minta.   Pemuda tadi jadi bingung, lho ini anak dikasih uang kok malah dikasihkan kepada orang lain. "Kenapa kamu berikan uang tersebut, kenapa tidak kamu ambil?". Anak kecil penjaja kue tersenyum lugu menjawab, "Saya sudah berjanji sama ibu di rumah, ingin menjualkan kue buatan ibu bukan jadi pengemis, dan saya akan bangga pulang ke rumah bertemu ibu kalau kue buatan ibu terjual habis. Dan uang yang saya berikan kepada ibu hasil usaha kerja keras saya. Ibu saya tidak suka saya jadi pengemis". Pemuda tadi jadi terkagum dengan kata-kata yang diucapkan anak kecil penjaja kue yang masih sangat kecil buat ukuran seorang anak yang sudah punya etos kerja bahwa "kerja itu adalah sebuah kehormatan", kalau dia tidak sukses bekerja menjajakan kue, ia berpikir kehormatan kerja di hadapan ibunya mempunyai nilai yang kurang. Suatu pantangan bagi ibunya, bila anaknya menjadi pengemis, ia ingin setiap ia pulang ke rumah melihat ibu tersenyum menyambut kedatangannya dan senyuman bunda yang tulus ia balas dengan kerja yang terbaik dan menghasilkan uang. Kemudian pemuda tadi memborong semua kue yang dijajakan lelaki kecil, bukan karena ia kasihan, bukan karena ia lapar tapi karena prinsip yang dimiliki oleh anak kecil itu "kerja adalah sebuah kehormatan", ia akan mendapatkan uang kalau ia sudah bekerja dengan baik.

Seperti kita ketahui bersama bahwa tanggal 28 Oktober yang lalu kita memperingati hari lahirnya Sumpah Pemuda yang ke-83, dan tanggal 14 November nanti, kita pun sebagai bagian dari GKP Jemaat Bandung akan memperingati hari ulang tahun ke-77 GKP. Kedua peristiwa itu dengan sendirinya akan membawa diri kita pada penghayatan akan makna dari hari lahir tersebut. Salah satu refleksi kita terhadap dua peristiwa tersebut adalah “Sejauh mana, saya sebagai pemuda bangsa menjungjung tinggi persatuan?” dan “Apa yang sudah dan akan saya perbuat sebagai Jemaat untuk membangun Gereja, khususnya GKP?”.

Melihat cerita diatas yang dikaitan dengan kehidupan sekarang, dalam konteks memperingati hari lahir tersebut, membawa setiap pribadi baik sebagai bagian dari Bangsa ini dan bagian dari GKP untuk lebih berani dalam menghadapi hidup  karena penambahan usia itu tidak dapat dihindari, maka kita dituntut untuk tidak menyerah pada keadaan, seperti cerita diatas. Namun disini pun dibutuhkan sebuah kejujuran dan kesetian karena tanpa itu kita akan mengalami kesulitan dalam memahami arti hidup ini yang sesungguhnya.

Kita diharuskan menjadi pribadi yang bukan saja hanya sebatas merenung tapi melakukan tindakan nyata yang berdampak baik bagi Gereja bahkan Negara. Seperti halnya karya Yesus yang tidak pernah berhenti, begitupun karya kita, karya yang tidak berhenti sampai hari ini saja, tetapi karya yang berkelanjutan dan berdampak pada kehidupan sesama.

Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat.
1 Korintus 14 : 12

SyR_cerita @pondokrenungan.com