1 Agustus 2012

PEMUDA GEREJA DALAM MASYARAKAT PERKOTAAN


Orang tua seringkali mempertanyakan tentang keberadaan pemuda, 
Berapa banyak pemuda yang mau ambil bagian dalam pelayanan gereja? 
Kontribusi apa yang sudah dilakukan oleh pemuda terhadap pertumbuhan gereja? 
Apa peran pemuda dalam menjalankan tugas panggilannya? 
Dan mungkin masih banyak pertanyaan lain. 
Tetapi sebaliknya,..
Pemuda merasa seringkali diremehkan karena umur yang masih muda
dan belum memiliki pengalaman hidup yang banyak.

Dua sudut pandang yang berbeda mengenai pemuda, siapa yang salah dan siapa yang benar? Ironis memang kalo gereja hanya mempermasalahkan perbedaan pandangan diatas, karena kita tidak akan pernah mengetahui jawaban pasti akan pertanyaan tersebut. Justru disini kita harus mau maju untuk membuktikan bahwa kita, pemuda, mampu dan bisa. Perlu disadari dan diakui bahwa pemuda memiliki kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki oleh orang tua. Dan untuk membuktikan hal itu, pemuda harus mau bergerak bukan hanya ambil bagian dalam pelayanan di gereja tetapi pemuda harus turut berperan dalam melakukan pelayanan di tengah masyarakat perkotaan guna melaksanakan misi Allah bagi dunia.

Mengapa masyarakat perkotaan? Kita ketahui bersama bahwa kehidupan di perkotaan identik dengan kepadatan penduduk, kemiskinan dan kesenjangan sosial serta pergaulan bebas yang berdampak makin berkurangnya nilai manusia sebagai pribadi, kehilangan identitas, merasa terasing dan terjerat tingkah laku massa kota yang sering irrasional. Apakah kita selaku pemuda akan membiarkan itu terus terjadi?

Yang paling menonjol dalam kehidupan masyakarat di perkotaan yaitu masyarakat yang indentik dengan  individualisme, dan itu sudah tidak asing lagi di mata masyarakat pada umumnya (termasuk tanggapan dari masyarakat pedesaan). Banyak orang yang sudah tidak memperdulikan keadaan orang-orang disekitarnya, dan tidak sedikit dari pemuda gereja pun bertindak seperti itu, sebagai contoh, ketika pemuda gereja diperhadapkan dengan seorang miskin yang meminta-minta, rasa kasihan saja tidak ada, apalagi memberikan sesuatu kepada orang itu.

Sebagai pemuda gereja, kita harus mengusahakan untuk menghapus image tersebut dengan aktif dalam pelayanan bukan hanya sekedar di lingkungan gereja tetapi pelayanan di tengah masyarakat perkotaan. Pemuda gereja dapat melakukan misi Tuhan itu dalam bentuk Doa, Daya dan Dana. Pemuda hendaknya menyerahkan waktu, tenaga dan harta benda untuk melakukan tugas panggilannya. Namun bukan berarti harus menyerahkan semuanya secara real. Yang dimaksudkan adalah bagaimana melayani Tuhan, menjalankan misi Tuhan melalui hidup yang telah diberikan-Nya, yakni dengan menjadi saksi-Nya (Kisah Para Rasul 1 : 8).

Sebelum kita megambil bagian dalam pelayanan di tengah masyarakat perkotaan, perlu disadari bahwa walaupun seringkali kita dianggap remeh atau rendah oleh orang-orang yang lebih tua, kita harus tetap maju karena  Firman Tuhan mengatakan dalam 1 Timotius 4 : 12 “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”  Disini pemuda yang dianggap rendah sebenarnya memiliki pengalaman yang tidak ternilai ketika mengenal Juruselamatnya dan mampu membawa teman-temannya untuk mengenal Kebenaran itu.

Pemuda adalah generasi yang sangat berpengaruh dalam perkembangan dan pertumbuhan gereja, selain itu pemudalah yang akan meneruskan kehidupan bangsa dan pertumbuhan gereja. Karena melalui pemuda, gereja dapat menjangkau pemuda di luar gereja yang belum mengenal Kristus.

Banyak hal yang dapat di lakukan pemuda dalam melakukan pelayanan di masyarakat perkotaan. Dalam kehidupan perkotaan yang semakin merosot, pemuda dapat masuk dalam memulihkan kemerosotan tersebut dengan kemampuan intelektualnya.

Beberapa bentuk pelayanan tersebut adalah:
1.      Mengikuti pembinaan teologi
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, pemuda membutuhkan wawasan teologis agar memiliki dasar iman yang teguh dan menjadikannya kuat. Dalam hal ini gereja-gereja perlu memikirkan metoda yang tepat dalam melengkapi pemudanya.
2.      Menjangkau anak-anak jalanan
Anak-anak jalanan ini tidak memiliki seseorang yang mengerti akan keberadaannya di dunia. Anak-anak ini haus akan perhatian dan kasih sayang. Anak jalanan hidup di jalan dan tidak menempuh pendidikan karena ketidak-mampuan perekonomian keluarga bahkan ketidak-mampuan hatinya untuk belajar. Pemuda Kristen dapat menjangkaunya selain dengan bersahabat, yakni dengan mengajari anak jalanan ini, membantu anak-anak ini belajar.
3.      Menjadi relawan HIV/ AIDS
Tingkat penyebaran HIV cukup tinggi, oleh karenanya diperlukan pemuda-pemuda yang mau menyerukan mengenai HIV/ AIDS, salah satu bentuk seruannya adalah “jauhi virusnya bukan orangnya”. Perlu dipahami bahwa HIV itu berbeda dengan AIDS; HIV bukan AIDS, tetapi AIDS itu pasti disebabkan oleh HIV. AIDS adalah sindrom system kekebalan tubuh sedangkan HIV adalah kekebalan tubuh yang menurun drastis akibat HIV.
4.      Memelihara lingkungan
Kondisi lingkungan sekarang ini cukup memprihatinkan, bahkan sudah memakan korban. Pemuda dapat berperan mengatasi kerusakan lingkungan agar tidak semakin parah, salah satunya dengan peduli menjaga kebersihan dan atau melakukan penanaman pohon.

Bersama-sama dengan gereja anggota PGI lainnya, Gereja Kristen Pasundan (GKP) pun melayani dalam terang tema “Tuhan Itu Baik Kepada Semua Orang” (Mazmur 145 : 9a). Sehingga dalam melaksanakan perayaan HUT ke-75 Gereja Kristen Pasundan (GKP) tahun 2009, GKP melakukan kegiatan yang bukan hanya sekedar perayaan kebersamaan yang dinikmati oleh jemaat GKP saja melainkan dapat dirasakan oleh warga lainnya, seperti:
1.      Khitanan massal
Bekerja sama dengan RS Bayukarta, pada tangal 5 Juli 2009 sebanyak 25 anak-anak warga sekitar Karawang telah disunat sebagai bentuk kepedulian GKP terhadap sesame yang berbeda keyakinan.
2.      Donor darah
Pelaksanaan donor darah dilakukan di 20 jemaat GKP, berhasil mengumpulkan 378 kantong darah.
3.      GKP Go  Green
Bekerja sama dengan Departemen Kehutanan RI dan Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai Citarum (BPDAS Citarum), GKP melaksanakan kegiatan penanaman pohon sebanyak 4.000 bibit di Cikembar, Cigelan, Jatiranggon, Purwakarta, dan Kampung Sawah.

Itulah wujud nyata bahwa kita, gereja dapat menyatakan kepada semua orang bahwa Tuhan itu baik. Dan melalui pemuda, gereja dapat  menjangkau orang-orang muda yang lainnya untuk mendidik dan membawa pada kebenaran yang sejati. Untuk itu pemuda gereja harus bangkit dan tidak pernah putus asa dalam melakukan kebaikan kepada semua orang. Maju terus pemuda gereja!

Bandung, 9 Juni 2010
Sepriyani Rida, Amd
Sekretaris Komisi Pemuda Remaja GKP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar