Orang tua seringkali mempertanyakan tentang
keberadaan pemuda,
Berapa banyak pemuda yang mau ambil bagian dalam pelayanan
gereja?
Kontribusi apa yang sudah dilakukan oleh pemuda terhadap pertumbuhan
gereja?
Apa peran pemuda dalam menjalankan tugas panggilannya?
Dan mungkin
masih banyak pertanyaan lain.
Tetapi sebaliknya,..
Pemuda merasa seringkali
diremehkan karena umur yang masih muda
dan belum memiliki pengalaman hidup yang
banyak.
Dua sudut pandang
yang berbeda mengenai pemuda, siapa yang salah dan siapa yang benar? Ironis
memang kalo gereja hanya mempermasalahkan perbedaan pandangan diatas, karena
kita tidak akan pernah mengetahui jawaban pasti akan pertanyaan tersebut.
Justru disini kita harus mau maju untuk membuktikan bahwa kita, pemuda, mampu
dan bisa. Perlu disadari dan diakui bahwa pemuda memiliki kelebihan tersendiri
yang tidak dimiliki oleh orang tua. Dan untuk membuktikan hal itu, pemuda harus
mau bergerak bukan hanya ambil bagian dalam pelayanan di gereja tetapi pemuda
harus turut berperan dalam melakukan pelayanan di tengah masyarakat perkotaan guna
melaksanakan misi Allah bagi dunia.
Mengapa masyarakat
perkotaan? Kita ketahui bersama bahwa kehidupan di perkotaan identik dengan kepadatan penduduk,
kemiskinan dan kesenjangan sosial serta pergaulan bebas yang
berdampak makin berkurangnya nilai manusia sebagai pribadi, kehilangan
identitas, merasa terasing dan terjerat tingkah laku massa kota yang sering
irrasional. Apakah kita selaku pemuda akan membiarkan itu terus terjadi?
Yang paling
menonjol dalam kehidupan masyakarat di perkotaan yaitu masyarakat yang indentik
dengan individualisme, dan itu sudah tidak asing lagi di mata masyarakat
pada umumnya (termasuk tanggapan dari masyarakat pedesaan). Banyak orang yang
sudah tidak memperdulikan keadaan orang-orang disekitarnya, dan tidak sedikit
dari pemuda gereja pun bertindak seperti itu, sebagai contoh, ketika pemuda gereja
diperhadapkan dengan seorang miskin yang meminta-minta, rasa kasihan saja tidak
ada, apalagi memberikan sesuatu kepada orang itu.
Sebagai pemuda
gereja, kita harus
mengusahakan untuk menghapus image tersebut
dengan aktif dalam pelayanan bukan hanya sekedar di lingkungan gereja tetapi pelayanan di
tengah masyarakat perkotaan. Pemuda gereja dapat melakukan misi Tuhan
itu dalam bentuk Doa, Daya dan Dana. Pemuda hendaknya menyerahkan waktu, tenaga
dan harta benda untuk melakukan tugas panggilannya. Namun bukan berarti harus
menyerahkan semuanya secara real. Yang dimaksudkan adalah bagaimana melayani
Tuhan, menjalankan misi Tuhan melalui hidup yang telah diberikan-Nya, yakni
dengan menjadi saksi-Nya (Kisah Para Rasul 1 : 8).
Sebelum kita
megambil bagian dalam pelayanan di tengah masyarakat perkotaan, perlu disadari
bahwa walaupun seringkali kita dianggap remeh atau rendah oleh orang-orang yang
lebih tua, kita harus tetap maju karena
Firman Tuhan mengatakan dalam 1 Timotius 4 : 12 “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah
teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu,
dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” Disini pemuda yang dianggap rendah sebenarnya
memiliki pengalaman yang tidak ternilai ketika mengenal Juruselamatnya dan mampu
membawa teman-temannya untuk mengenal Kebenaran itu.
Pemuda adalah
generasi yang sangat berpengaruh dalam perkembangan dan pertumbuhan gereja, selain
itu pemudalah yang akan meneruskan kehidupan bangsa dan pertumbuhan gereja.
Karena melalui pemuda, gereja dapat menjangkau pemuda di luar gereja yang belum
mengenal Kristus.
Banyak hal yang
dapat di lakukan pemuda dalam melakukan pelayanan di masyarakat perkotaan.
Dalam kehidupan perkotaan yang semakin merosot, pemuda dapat masuk dalam
memulihkan kemerosotan tersebut dengan kemampuan intelektualnya.
Beberapa bentuk
pelayanan tersebut adalah:
1.
Mengikuti pembinaan teologi
Dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, pemuda membutuhkan wawasan teologis agar
memiliki dasar iman yang teguh dan menjadikannya kuat. Dalam hal ini
gereja-gereja perlu memikirkan metoda yang tepat dalam melengkapi pemudanya.
2.
Menjangkau anak-anak jalanan
Anak-anak jalanan ini tidak memiliki seseorang yang mengerti akan
keberadaannya di dunia. Anak-anak ini haus akan perhatian dan kasih sayang. Anak
jalanan hidup di jalan dan tidak menempuh pendidikan karena ketidak-mampuan
perekonomian keluarga bahkan ketidak-mampuan hatinya untuk belajar. Pemuda
Kristen dapat menjangkaunya selain dengan bersahabat, yakni dengan mengajari
anak jalanan ini, membantu anak-anak ini belajar.
3.
Menjadi relawan
HIV/ AIDS
Tingkat
penyebaran HIV cukup tinggi, oleh karenanya diperlukan pemuda-pemuda yang mau
menyerukan mengenai HIV/ AIDS, salah satu bentuk seruannya adalah “jauhi
virusnya bukan orangnya”. Perlu dipahami bahwa HIV itu berbeda dengan
AIDS; HIV bukan AIDS, tetapi AIDS itu pasti disebabkan oleh HIV. AIDS adalah
sindrom system kekebalan tubuh sedangkan HIV adalah kekebalan tubuh yang
menurun drastis akibat HIV.
4.
Memelihara
lingkungan
Kondisi
lingkungan sekarang ini cukup memprihatinkan, bahkan sudah memakan korban.
Pemuda dapat berperan mengatasi kerusakan lingkungan agar tidak semakin parah,
salah satunya dengan peduli menjaga kebersihan dan atau melakukan penanaman
pohon.
Bersama-sama dengan gereja anggota PGI
lainnya, Gereja Kristen Pasundan (GKP) pun melayani dalam terang tema “Tuhan Itu Baik Kepada Semua Orang”
(Mazmur 145 : 9a). Sehingga dalam melaksanakan perayaan HUT ke-75 Gereja
Kristen Pasundan (GKP) tahun 2009, GKP melakukan kegiatan yang bukan hanya
sekedar perayaan kebersamaan yang dinikmati oleh jemaat GKP saja melainkan
dapat dirasakan oleh warga lainnya, seperti:
1.
Khitanan
massal
Bekerja sama
dengan RS Bayukarta, pada tangal 5 Juli 2009 sebanyak 25 anak-anak warga
sekitar Karawang telah disunat sebagai bentuk kepedulian GKP terhadap sesame
yang berbeda keyakinan.
2.
Donor darah
Pelaksanaan
donor darah dilakukan di 20 jemaat GKP, berhasil mengumpulkan 378 kantong
darah.
3.
GKP Go Green
Bekerja sama
dengan Departemen Kehutanan RI dan Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai Citarum
(BPDAS Citarum), GKP melaksanakan kegiatan penanaman pohon sebanyak 4.000 bibit
di Cikembar, Cigelan, Jatiranggon, Purwakarta, dan Kampung Sawah.
Itulah wujud nyata bahwa kita, gereja dapat
menyatakan kepada semua orang bahwa Tuhan itu baik. Dan melalui pemuda, gereja
dapat menjangkau orang-orang muda yang
lainnya untuk mendidik dan membawa pada kebenaran yang sejati. Untuk itu pemuda
gereja harus bangkit dan tidak pernah putus asa dalam melakukan kebaikan kepada
semua orang. Maju terus pemuda gereja!
Bandung, 9 Juni 2010
Sepriyani Rida, Amd
Sekretaris Komisi Pemuda Remaja GKP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar